Kapal
yang Berlabuh disuatu pelabuhan,tidak berbeda dengan kapal yang sedang berlayar
dilaut lepas bila mengalami suatu marabahaya hingga mengalami keadaan
darurat.keadaan ini tentu saja dapat merugikan pihak-pihak yang terkait termasuk
terganggunya lingkungan dan ekosistem laut.hal ini perlu untuk dipahami oleh
para pelaut agar dapat betindak dengan baik dalam menangani keadaan
darurat diatas kapal dan harus memiliki
kemampuan dasar untuk dapat mengidentifikasi tanda-tanda keadaan darurat agar
situasi tersebut dapat segera diatasi.
1.tubrukan(Collision)
Keadaan darurat karena tubrukan
kapal
dengan kapal atau kapal dengan dermaga,maupun dengan benda tertentu akan
mungkin terdapat situasi kerusakan pada kapal,korban manusia,tumpahan minyak
kelaut,pencemaran dan kebakaran.situasi lainnya adalah kepanikan atau ketakutan
petugas dikapal yang justru memperlambat tindakan,pengamanan,penyelamatan,dan
penanggulangan keadaan darurat tersebut.prosedur yang harus dilakukan bila terjadi tubrukan:
·
Bunyikan alarm bahaya(emergency
alarm)
·
Menggerakkan kapal sedemikian rupa
untuk mengurangi pengaruh tubrukan
·
Pintu-pintu kedap air dan
pintu-pintu kebakaran otomatis ditutup
·
Lampu-lampu deck dinyalakan
·
Nakhoda dan kamar mesin diberi tahu
·
VHF dipindahkan ke channel 16 dan
jika memungkinkan channel 13
·
Awak kapal dan penumpang berkumpul
di stasion darurat
·
Posisi kapal tersedia diruangan
radio dan diperbaharui bila ada perubahan
·
Ketinggian got-got dan tangki-tangki
diukur
·
Memeriksa kemungkinan terjadinya
kebakaran/kerusakan
·
Meminta pertolongan kekapal lain
·
Memancarkan Disstress Alert jika
kapal dalam keadaan marabahaya dan membutuhkan pertolongan dengan segera
2.Kebakaran
atau ledakan(fire)
Kebakaran dikapal dapat terjadi
diberbagai lokasi yang rawan terhadap kebakaran,misalnya dikamar mesin,ruang
muatan,gudang penyimpanan perlengkapan kapal,instalasi listrik,dan ruang
akomodasi.sedangkan ledakan dapat terjadi karena kebakaran atau
sebaliknya.keadaan pada situasi kebakaran atau ledakan tentu sangat berbeda
dengan dengan keadaan darurat karena tubrukan,sebab pada situasi yang
demikian,terdapat kondisi yang panas dan ruang gerak yang terbatas,bahkan
kapanikan atau ketidaksiapan petugas untuk bertindak mengatasi keadaan maupun
peralatan yang digunakan sudah tidak layak atau tempat penyimpanan telah
berubah.
Prosedur yang harus dilakukan bila terjadi kebakaran/ledakan:
· Membunyikan alarm kebakaran
· Nakhoda dan kamar mesin diberi tahu
· Regu-regu pemadam kebakaran siap dan mengetahui lokasi
kebakaran
· Ventilasi,pintu-pintu kebakaran otomatis dan pintu-pintu kedap
air ditutup
· Lampu-lampu deck dinyalakan
· Posisi kapal tersedia dikamar radio dan diperbaharui bila
ada perubahan
· Memancarkan Disstress Alert jika kapal dalam keadaan
marabahaya dan membutuhkan pertolongan
dengan segera.selain itu memancarkan pesan urgency ke kapal-kapal yang ada
disekitar
3.kandas(stranding)
Kapal kandas pada umumnya didahului
dengan tanda-tanda putaran baling-baling yang terasa berat,asap di cerobong
mendadak menghitam,badan kapal bergetar dan kecepatan kapal berubah kemudian
berhenti mendadak.pada kapal kandas,terdapat kemungkinan kapal bocor dan
menimbulkan pencemaran atau bahaya tenggelam kalau air yang masuk kedalam kapal
tidak dapat diatasi.kemungkinan terjadi kebakaran juga dapat terjadi bila bahan
bakar atau minyak terhubung dengan jaringan listrik yang rusak,akan menyebabkan
nyala api dan tidak terdeteksi sehingga menimbulkan kebakaran.
Prosedur yang harus dilakukan bila kapal kandas:
·
Stop mesin
·
Bunyikan alarm bahaya
·
Pintu-pintu kedap air ditutup
·
Nakhoda dan kamar mesin diberi tahu
·
VHF dipindah ke channel 16
·
Tanda-tanda bunyi kapal kandas
dibunyikan
·
Lampu-lampu dan soso-sosok benda
diperhatikan
·
Lampu deck dinyalakan
·
Periksa kemungkinan kerusakan pada
lambung kapal
·
Got-got dan tangki-tangki diukur
·
Memeriksa secara visual kompartemen
apabila memungkinkan
·
Menentukan route daerah kedalaman
air
·
Menentukan jenis dari permukaan laut
·
Kedalaman laut disekitar kapal
diukur
·
Mengobservasi pergerakan arus dan
pasang surut setempat
·
Mengurangi sarat kapal
·
Posisi kapal tersedia dikamar radio
dan diperbaharui bila ada perubahan
·
Memancarkan Disstress Alert jika
kapal dalam keadaan marabahaya dan membutuhkan pertolongan dengan segera.selain
itu memancarkan pesan urgency ke kapal-kapal yang ada disekitar
4.Kebocoran/tenggelam(flooding)
Kebocoran pada kapal dapat terjadi
karena kapal kandas,tubrukan,maupun kebakaran serta kerusakan kulit plat kapal
karena korosi,sehingga bila tidak segera diatasi maka akan menyebabkan kapal
tenggelam. Air yang masuk dengan cepat sementara kemampuan mengatasi kebocoran
terbatas,dan kapal yang telah menjadi miring membuat situasi sulit
diatasi.keadaan darurat ini akan menjadi rumit bila pengambilan keputusan dan
pelaksanaanya tidak didukung sepenuhnya oleh seluruh anak buah kapal,karena
upaya untuk mengatasi keadaan ini harus didasarkan pada azas keselamatan dan
kebersamaan.
Prosedur yang dilakukan bila kapal mengalami kebocoran:
· Membunyikan alarm tanda bahaya
· Nakhoda dan kamar mesin diberi tahu
· Pintu-pintu kedap air ditutup
· Got-got dan tangki-tangki diukur
· Menemukan lokasi tempat masuknya air
· Mematikan semua aliran listrik yang bekerja diarea kebocoran
· Mempersiapkan pompa got untuk siap dioperasikan
· Posisi kapal tersedia dikamar radio dan diperbaharui bila
ada perubahan
· Memancarkan Disstress Alert jika kapal dalam keadaan
marabahaya dan membutuhkan pertolongan dengan segera.selain itu memancarkan
pesan urgency ke kapal-kapal yang ada disekitar
5.Orang jatuh kelaut(man overboard)
Orang jatuh kelaut merupakan salah
satu bentuk kecelakaan yang dapat membuat situasi menjadi darurat dalam
melakukan upaya penyelamatan.pertolongan yang diberikan tidak dengan mudah
dilakukan karena akan sangat tergantung pada keadaan cuaca pada saat itu serta
kemampuan yang akan member pertolongan maupun fasilitas yang tersedia.
Prosedur menolong orang jatuh kelaut:
· Berteriak”orang jatuh kelaut”untuk menarik perhatian orang
lain
· Melemparkan pelampung yang sudah dilengkapi dengan lampu
apung
· Membunyikan isyarat bunyi dengan menggunakan suling kapal
· Melapor ke nakhoda atau perwira jaga
· Memberitahu kamar mesin agar dapat mengatur olah gerak untuk
menolong
· Posisi dan letak pelampung diamati
· Pindah control kemudi ke manual bila dijalankan dengan
kemudi otomatis
· Catat posisi kapal,kecepatan dan arah angin,dan waktu
kejadian
· Mempersiapkan regu dan sekoci penolong
· Memancarkan pesan urgency kekapal-kapal yang ada disekitar
· Mempersiapkan tangga pandu untuk naik keatas kapal saat
korban berhasil dievakuasi
· Menyiapkan selimut dan obat-obatan
Advertisement
Loading...