RAGAM PERSIAPAN RONTGEN
Persiapan sebelum pemeriksaan dengan
menggunakan sinar rontgen dapat dibedakan sebagai berikut:
- Radiografi konvensional tanpa persiapan. Maksudnya, saat anak datang bisa langsung difoto. Biasanya ini untuk pemeriksaan tulang atau toraks.
- Radiografi konvensional dengan persiapan. Yaitu pemeriksaan radiografi konvensional yang memerlukan persiapan di antaranya untuk foto rontgen perut. Sebelum pelaksanaan, anak diminta untuk puasa beberapa jam atau hanya makan bubur kecap. Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya pun dapat dengan jelas memperlihatkan kelainan yang dideritanya.
- Pemeriksaan dengan kontras. Yaitu sebelum dirontgen, kontras dimasukkan ke dalam tubuh dengan Cara diminum, atau dimasukkan lewat anus, atau disuntikkan ke pembuluh vena. Alat rontgen yang digunakan untuk pemeriksaan selanjutnya adalah fluoroskopi. Pemeriksaan dilakukan jika usus atau lambung anak dicurigai terputar. Untuk anak yang dicurigai menderita Hirschsprung (penyempitan di usus besar yang disebabkan bagian usus tidak memiliki persarafan pada dindingnya), kontras dimasukkan lewat anus. Sedangkan untuk anak yang mengalami kelainan ginjal atau saluran kemih, kontras dimasukkan lewat pembuluh vena atau kandung kemih
Setelah dilakukan tindakan ini,
bukan tidak mungkin akan muncul reaksi alergi pada beberapa anak. Indikasinya
adalah gatal, kemerahan, muntah, tekanan darah turun hingga sesak napas. Oleh
karena itu, alat/obat-obat untuk menangani kondisi ini harus tersedia di ruang
pemeriksaan yang merupakan bagian dari prosedur standar pelaksanaan rontgen
menggunakan kontras.
Untuk mencegah paparan radiasi, ada
perlengkapan khusus yang digunakan selama proses berlangsung. Misalnya organ
vital anak akan ditutup selama pelaksanaan foto rontgen, atau orang tua yang
“memegangi” anaknya diharuskan memakai pelindung khusus yang disebut shielding
atau apron. Jatuhnya sinar ke tubuh anak pun harus melewati piranti khusus guna
meminimalisir kemungkinan bahaya radiasi. Intinya, persiapan matang sudah
dipikirkan untuk memprioritaskan keamanan pasien.
Cara Kerja Foto Rontgen
Foto rontgen di gunakan oleh para
dokter untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh pasien. Lewat hasil ronsen
inilah dokter bisa mengetahui bagaimana kondisi kesehatan paru-paru, jantung,
bagian dalam perut, dan bagian-bagian dalam tubuh pasien yang lain. Dari foto
ronsen jugalah kita dapat mengetahui keadaan tulang-tulang. Apakah ada yang
patah, bengkok, atau ada ketidak normalan sambungan antar tulang.
Tidak seperti foto pada umumnya,
foto rontgen menggunakan sinar X sebagai pemantul cahayanya. Namun, tidak
seperti cahaya lampu yang dapat bersinar terang, sinar ini tidak bisa kita
lihat dengan mata telanjang.
Untuk memotret bagian dalam tubuh,
seseorang harus berada di antara tempat penyimpanan film dan tabung yang
memancarkan sinar X tersebut.Sinar X ini akan menembus kulit dan bagian tubuh
lain kecuali tulang. Bayangan sinar ini kemudian direkam pada film. Setelah
film tersebut dicuci, bagian yang tidak dapat ditembus sinar X akan berwarna
hitam, sedang bagian yang dapat ditembus oleh sinar X akan berwarna putih.
Dari hasil ronsen itulah, seorang
dokter ahli penyakit dalam atau dokter tulang dapat menentukan pengobatan yang
tepat bagi pasiennya.
Dibaca :
Unit ukuran dan eksposur
Ukuran X-sinar pengion
kemampuan disebut eksposur:
- The coulomb per kilogram (C / kg) adalah SI unit radiasi pengion paparan, dan itu adalah jumlah radiasi yang dibutuhkan untuk membuat satu coulomb biaya polaritas masing-masing satu kilogram materi.
- The rontgen (R) adalah unit tradisional usang paparan, yang mewakili jumlah radiasi yang diperlukan untuk membuat satu unit yang elektrostatik biaya polaritas masing-masing dalam satu sentimeter kubik udara kering. 1 rontgen = 2.58 × 10 -4 C / kg.
Namun, efek radiasi pengion pada
masalah (terutama jaringan hidup) lebih erat terkait dengan jumlah energi yang
disimpan ke dalam mereka daripada biaya yang di hasilkan . Ini mengukur
energi yang diserap disebut dosis serap :
- The abu-abu (Gy), yang memiliki satuan (joule / kilogram), adalah unit SI dari dosis serap , dan itu adalah jumlah radiasi yang diperlukan untuk deposit satu joule energi dalam satu kilogram apapun materi.
- The rad adalah unit (usang) tradisional yang sesuai, sama dengan 10 millijoules energi disimpan per kilogram. 100 rad = 1 abu-abu.
Dosis ekivalen adalah ukuran dari
efek biologis dari radiasi pada jaringan manusia. Untuk sinar-X itu sama dengan
dosis serap .
- The sievert (Sv) adalah satuan SI untuk dosis ekivalen , dan dosis efektif , yang untuk dosis setara dengan sinar-X secara numerik sama dengan abu-abu (Gy), dan untuk dosis efektif sinar-X biasanya tidak sama dengan abu-abu (Gy).
- The setara rontgen man (rem) adalah unit tradisional dosis ekivalen. Untuk sinar-X itu sama dengan rad millijoules atau 10 energi disimpan per kilogram. 1 Sv = 100 rem.
Kesulitan: pada sinar X-ray dapat melintasi obyek yang relatif tebal
tanpa banyak diserap atau tersebar . Untuk alasan ini sinar-X secara luas
digunakan untuk gambar bagian dalam obyek visual buram.
Kemudahan:dengan rontgen kita dapat mendeteksi penyakit-penyakit
dalam secara mudah.
Solusi:jangan berlebihan dalam penggunaan sinar X pada pemeriksaan
rontgen
Bahaya Alat Rontgen Masih Menimbulkan Kekeliruan
Jika kita berkutat pada bidang kesehatan, tentu kita sudah mengenal dengan
alat radiologi yang kita kenal dengan sebutan alat rontgen. Akan tetapi,
pemberitahuan akan bahaya alat rontgen pada kesehatan manusia masih diabaikan.
Bahkan dari beberapa kasus, masih banyak orang tua yang menginginkan anaknya di
rontgen saat terserang batuk dengan alasan ingin melihat secara detail
paru-paru si anak.
Nah, perlu kita ulas kembali bahwasannya alat rontgen merupakan suatu metode
diagnostik dengan menggunakan gelombang elektromagnetik berupa Sinar-X.
Sinar-X
Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895.
Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang
listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma , sinar kosmik dan sinar
ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Penggunaan sinar-x
adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan
sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak pada diagnostic imaging
system.
Perbedaan antara sinar dengan sinar elektromagnetik lainnya terletak pada
panjang gelombang dimana panjang gelombang pada Sinar-X lebih pendek yaitu :
1 A = 1/100.000.000 cm = 10-8 cm.
Sifat Sinar-X
Daya tembus → Sinar-X dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya
tembus yang sangat besar.
Pertebaran → Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka
berkas sinar tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi
sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilalui.
Penyerapan → Sinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai
dengan berat atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi
kepadatannya atau berat atomnya makin besar penyerapannya.
Fluoresensi → Sinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium
tungstat atau zink sulfide memendarkan cahaya (luminisensi).
Ionisasi → Efek primer dari Sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat
dapat menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
Efek biologi → Sinar-X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada
jaringan. Efek biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
Terjadinya Sinar-X
Pada dasarnya pesawat Sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung
Sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua
elektrode dalam tabung Sinar-X, dan unit pengatur.
Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dimana pada tabung tersebut
dalam keadaan vakum fungsinya agar elektron yang bergerak cepat dapat bergerak
bebas dan tidak bertumbukan dengan elektron lain. kemudian pada tabung rontgen
diberi sumber listrik untuk memanaskan katoda (filament) kira-kira lebih dari
20.0000C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari
transformator, Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament)
terlepas, dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat
gerakannya menuju anoda (target), electron yang bergerak dengan kecepatan
tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt) yang mengenai target anoda,
electron tiba-tiba akan mengalami perlambatan saat mendekati target karena
pengaruh gaya inti atom (target anoda) sehingga menimbulkan Sinar-X yang mana
dinamakan Sinar-X Brehmsstrahlung, elektron-elektron mendadak dihentikan pada
anoda (target) sehingga terbentuk panas (99%) dan Sinar-X (1%), Sinar X akan
keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma, panas
yang ditimbulkan pada target (sasaran) akibat benturan elektron dihilangkan
dengan radiator pendingin.
Berikut hasil pemotretan dengan rontgen…
Pemanfaatan Sinar-X dalam Dunia Medis
Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan gelombang
pendek. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang
dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis
dan terapi di bidang kedokteran nuklir. Pemanfaatan sinar-X di bidang
kedokteran nuklir merupakan salah satu Cara untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat. Aplikasi ini telah cukup beragam mulai dari radiasi untuk
diagnostik, pemeriksaan sinar-X gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk
terapi. Radioterapi adalah suatu pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang
banyak dipakai untuk menangani penyakit kanker. Alat diagnosis yang banyak
digunakan di daerah adalah pesawat sinar-X (photo Rontgen) yang berfungsi untuk
photo thorax, tulang tangan atau kaki dan organ tubuh yang lainnya. Radiasi di
bidang kedokteran membawa manfaat yang cukup nyata bagi yang menggunakannya.
Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ tubuh dapat lebih awal kita
diketahui dan pendeteksiannya lebih teliti.
Bahaya Sinar-X
1. Bila sinar-x mengenai tubuh manusia akan menyebabkan jaringan kulit
menjadi mengering, jaringan tulang akan keropos dan sel telur perempuan akan
mati, sehingga menyebabkan mandul.
2. Radiasi dari sinar-x ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi
ini akan menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh seseorang.
3. Sinar-x yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi
menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan
terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya.
Advertisement
Loading...