Pengertian Tauhid dan Dalilnya
Tauhid merupakan masdar/kata benda
dari kata yang berasal dari bahasa arab yaitu “wahhada-yuwahhidu-tauhiidan”
yang artinya menunggalkan sesuatu atau keesaan. Yang dimaksud disini adalah
mempercayai bahwa Allah itu esa. Sedangkan secara istilah ilmu Tauhid ialah
ilmu yang membahas segala kepercayaan-kepercayaan yang diambil dari dalil dalil
keyakinan dan hukum-hukum di dalam Islam termasuk hukum mempercayakan Allah itu
esa.
Menurut Syeh M, Abduh, ilmu tauhid
(ilmu kalam) ialah ilmu yang membicarakan tentang wujud Tuhan, sifat-sifat yang
mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang boleh ada pada-Nya; membicarakan tentang
Rosul, untuk menetapkan keutusan mereka, sifat-sifat yang boleh dipertautkan
kepada mereka, dan sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat pada mereka.
(Hanafi, 2003: 2).
Ilmu tauhid adalah sumber semua
ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama. Allah SWT
berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada
Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah.” (Q.S. Muhammad: 19)
Seandainya ada orang tidak
mempercayai keesaan Allah atau mengingkari perkara-perkara yang menjadi dasar
ilmu tauhid, maka orang itu dikatagorikan bukan muslim dan digelari kafir.
Begitu pula halnya, seandainya seorang muslim menukar kepercayaannya dari
mempercayai keesaan Allah, maka kedudukannya juga sama adalah kafir.
Perkara dasar yang wajib dipercayai dalam ilmu tauhid
ialah perkara yang dalilnya atau buktinya cukup terang dan kuat yang terdapat
di dalam Al Quran atau Hadis yang shahih. Perkara ini tidak boleh dita’wil atau
ditukar maknanya yang asli dengan makna yang lain.
Advertisement
Loading...