Proses belajar mengajar pada
dasarnya merupakan suatu pola interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
Seorang siswa dikatakan belajar apabila dapat mengetahui sesuatu yang dipahami
sebelumnya, dapat melakukan atau menggunakan sesuatu yang sebelumnya tidak
dapat digunakannya termasuk sikap tertentu yang mereka miliki. Sebaliknya
seorang guru yang dikatakan telah mengajar apabila dia telah membantu siswa
untuk memperoleh perubahan yang dikehendaki.
Guru sebagai fasilitator dalam
proses belajar mengajar yang bertugas menciptakan situasi dan kondisi yang
memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien.
Sebelum mengajar, guru harus merencanakan kegiatan pengajaran secara
sistematis, sehingga dapat terampil dalam proses belajar mengajar.
Jika mengajar dirumuskan
sebagai upaya menyampaiakn (transfer) bahan pelajaran kepada siswa, maka makna
mengajar itu sendiri akan terbatas hanya pada penyampaian bahan pelajaran itu
saja secara sederhana sekali, guru di satu pihak menyampaikan bahan pelajaran
dan siswa di pihak lain akan menerima secara pasif. Biasanya proses penyampaian
seperti itu akan berlangsung secara imposisi (penuangan), guru menuangkan
sejumlah informasi/pengetahuan kepada siswa, artinya guru mendominasi kelas
melalui penyampaian lisan sehingga umumnya muncul gejala verbalistis.
Untuk lebih lanjutnya tunngu artikel selanjutnya hehehe. baca juga artikel tentang Implementasi Gaya Belajar dalam Praksis Pembelajaran
Advertisement
Loading...